saham

Jepang, pesawat penumpang pertama dalam 40 tahun

Pabrikan Mitsubishi Heavy Industries bermaksud memanfaatkan ledakan penerbangan sipil regional dan bersaing dengan raksasa industri seperti Embraer dan Bombardier.

Jepang, pesawat penumpang pertama dalam 40 tahun

Jet penumpang buatan Jepang pertama dalam empat puluh tahun diluncurkan akhir pekan lalu dalam upacara resmi di Komaki, dekat Nagoya. Pabrikan, Mitsubishi Heavy Industries, bermaksud memanfaatkan ledakan penerbangan sipil regional dan bersaing dengan raksasa industri seperti Embraer dan Bombardier.

Mitsubishi Heavy Industries, kontraktor militer yang terkenal dalam sejarah untuk membangun pesawat tempur "Zero" yang digunakan oleh kamikaze selama Perang Dunia II, menunjukkan kepada publik model "Mitsubishi Regional Jet" atau MRJ, sebuah pesawat ekonomi bahan bakar 70 dan 90 kursi yang menawarkan kenyamanan penumpang dengan biaya operasional yang lebih rendah. Jet yang akan dikirim ke pelanggan mulai tahun 2017 ini dibangun dengan bantuan dari raksasa penerbangan Boeing.

“Impian produk Jepang yang dapat dengan bangga disajikan kepada dunia dengan efisiensi ekstrim dan kenyamanan penumpang yang luar biasa akhirnya menjadi kenyataan,” kata Presiden Mitsubishi Heavy Industries Hideaki Omiya.

Pesawat menandai babak baru dalam sejarah penerbangan Jepang: model komersial terakhir, YS-11, dibuat pada tahun 1962 dan produksinya berakhir sepuluh tahun kemudian. Perusahaan Jepang dilarang mengembangkan desain pesawat baru pada akhir Perang Dunia II oleh pasukan pendudukan Amerika. Negara ini perlahan mulai membangun kembali industri tersebut pada XNUMX-an, pertama-tama memasok perbaikan ke Angkatan Udara AS dan kemudian membangun model militer untuk Jepang di bawah lisensi AS. Industri Jepang telah lama memasok suku cadang untuk Boeing. 

Mitsubishi Heavy Industries telah memenangkan 375 pesanan dari maskapai termasuk All Nippon Airways (ANA), Trans States Holdings yang berbasis di AS, dan SkyWest. Japan Airlines (JAL) telah menandatangani letter of intent untuk membeli 32 MRJ, dengan biaya 4,2 miliar yen per pesawat yang akan digunakan untuk penerbangan domestik.


Lampiran: Japan Today

Tinjau