saham

Energi panas bumi, Enel GP mendarat di Indonesia

Indonesia dapat mengandalkan potensi energi terbarukan yang sangat besar, yang sebagian besar masih belum dimanfaatkan: khususnya, energi panas bumi diperkirakan mencapai 24 GW, setara dengan 40% cadangan dunia.

Energi panas bumi, Enel GP mendarat di Indonesia

Enel Green Power, divisi Grup Enel untuk energi terbarukan, mendarat di Indonesia dengan energi terbarukan dan melakukannya dalam konsorsium dengan PT Optima Nusantara Energi Indonesia, yang berspesialisasi dalam pengembangan proyek panas bumi. Perusahaan asal Italia tersebut telah diberikan hak untuk mengeksplorasi dan membangun proyek Way Ratai berkapasitas 55 MW yang berlokasi di kawasan dengan nama yang sama di provinsi Lampung, Indonesia.

Proyek, yang diberikan setelah tender yang diumumkan Desember lalu oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, akan yang pertama dikembangkan oleh Enel di negara Asia dan akan menandai masuknya perusahaan ke pasar energi terbarukan Indonesia. Untuk tahap eksplorasi Way Ratai, Enel akan menginvestasikan hingga 30 juta dolar AS, sebagaimana tergambar dalam program investasi Rencana Strategis Grup terbaru.

“Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan salah satu pasar berkembang teratas di dunia. Penghargaan ini merupakan langkah awal untuk pertumbuhan aktivitas Enel di wilayah tersebut – ungkapnya Francesco Starace, Chief Executive Officer dan General Manager Enel – “Penghargaan ini juga merupakan titik awal dari mana kami bermaksud membangun platform yang kokoh untuk peluang investasi masa depan di negara ini. Dengan memanfaatkan teknologi paling modern dan pengalaman solid kami di bidang energi panas bumi, kami bermaksud untuk berkontribusi, bekerja sama dengan mitra kami, untuk rencana energi ambisius Indonesia yang membayangkan peningkatan peran energi terbarukan dalam portofolio energi nasional."

Pembangunan pembangkit panas bumi, yang itu akan tergantung pada hasil eksplorasi, akan selesai dan commissioning pada tahun 2022. EGP dan PT ONE akan membentuk perusahaan kendaraan khusus khusus untuk proyek tersebut, dimana EGP akan memiliki saham mayoritas. Sesuai dengan peraturan tender, energi yang dihasilkan oleh pembangkit tersebut, yang diharapkan berjumlah sekitar 430 GWh per tahun, akan dijual ke PLN berdasarkan Perjanjian Jual Beli Listrik (PPA) selama XNUMX tahun. .

Indonesia dapat mengandalkan potensi energi terbarukan yang sangat besar, yang sebagian besar masih belum dimanfaatkan; secara khusus energi panas bumi diperkirakan mencapai 24 GW, setara dengan 40% cadangan dunia. Selain itu, permintaan akan listrik diperkirakan akan meningkat kuat, karena tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi (kenaikan tahunan sebesar 5% dari PDB) dan tingkat elektrifikasi yang rendah, dengan 27% dari 250 juta penduduk masih belum memiliki akses listrik. 'kekuatan.

Tinjau