saham

Pesawat Egyptair dibajak: itu bukan terorisme. Italia yang dibebaskan

Pembajak, berkebangsaan Mesir, menurunkan semua penumpang kecuali awak dan empat orang asing – di antara mereka ada juga seorang warga negara Italia, yang kemudian dibebaskan.

Pesawat Egyptair dibajak: itu bukan terorisme. Italia yang dibebaskan

Sebuah penerbangan domestik Egyptair dari Alexandria ke Kairo dibajak pagi ini dan mendarat di bandara Larnaca di Siprus. Ini dilaporkan oleh radio negara, menurut Reuters. Di atas kapal adalah pembajak Mesir yang menurunkan semua penumpang kecuali awak dan empat orang asing. Di antara mereka juga seorang warga negara Italia, yang kemudian dibebaskan sebagaimana dikonfirmasi oleh Farnesina.

"Dia bukan teroris, tapi idiot." Demikian seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Mesir. "Pihak Siprus memberi tahu unit krisis Mesir bahwa tidak ada bahan peledak di dalam pesawat Mesir yang dibajak." Pembajak berusia 27 tahun dan seorang profesor kedokteran hewan di Alexandria. Pemuda itu diketahui bernama Ibrahim Samaha, memiliki kewarganegaraan ganda, Amerika dan Mesir.

"Pembajak menyampaikan pesan empat halaman dalam bahasa Arab kepada mantan istrinya": tulis situs Mesir Al Ahram mengutip "radio Siprus". Mantan istrinya, Marina Parashkou, diduga ikut serta dalam negosiasi tersebut. Menurut beberapa media yang dikutip oleh BBC dalam sebuah tweet, pembajak meminta untuk bertemu dengan mantan istrinya.

Perusahaan Penyiaran Siprus melaporkan bahwa ada 55 orang di dalamnya, dengan 7 awak kapal. Sebelumnya ada pembicaraan sekitar 80 orang. Beberapa saat yang lalu Egyptair mentweet sebuah pesan yang mengumumkan bahwa, setelah negosiasi dengan pembajak, semua penumpang kecuali 4 "orang asing" dan awak yang masih berada di pesawat telah dibebaskan.


"Pembajak berkebangsaan Mesir, namanya Ibrahim Samaha dan dia duduk di kursi 38 K," tulis kantor berita resmi Mesir Mena. TV pemerintah Mesir mengutip "sumber lokal" yang menurutnya pembajak telah meminta "suaka politik di Siprus". Pria itu "meminta untuk pergi ke Istanbul tetapi pilot menolak," tambah TV yang ditumpangkan.

Tinjau