Il pemerintah Jepang menandatangani rencana yang telah lama ditunggu-tunggu untuk membuka industri energi setelah bencana Fukushima pada tahun 2011 menyoroti perlunya lebih banyak persaingan di pasar. Reformasi, yang belum disetujui oleh Diet, merupakan perubahan terbesar dalam industri energi Jepang sejak tahun 2018-an ketika utilitas regional didirikan di sepanjang pulau. Sejak saat itu, sektor ini hampir dimonopoli oleh sepuluh perusahaan regional yang bergerak di bidang pembangkitan, distribusi, dan ritel energi. Pemerintah kini telah menyetujui skema dimana utilitas harus dibagi di antara berbagai lini bisnis. Juga, semua pembatasan harga akan dicabut pada tahun XNUMX.
Il Menteri Ekonomi dan Industri Toshimitsu Motegi dia mengatakan persaingan baru akan menguntungkan industri dan konsumen swasta. Permintaan akan memiliki lebih banyak pilihan untuk dipilih dan ini akan menyebabkan harga listrik lebih rendah. Negara ini menderita biaya impor energi yang sangat besar setelah harus menutup reaktor nuklirnya akibat krisis tahun 2011. Tepco, operator pembangkit listrik Fukushima, terpaksa menaikkan tagihan jutaan konsumen untuk memenuhi biaya pemeliharaan dan pembersihan reaktor nuklir. fasilitas dan banyaknya permintaan kompensasi.
http://www.japantoday.com/category/national/view/govt-oks-plan-to-liberalize-power-industry