saham

Daging sintetik bukan hanya masalah hewan etis tetapi juga kebutuhan ekologis

Pengganti protein hewani adalah revolusi makanan terbesar di zaman kita. Peternakan hewan intensif adalah salah satu sumber utama polusi dan konsumsi air. Bill Gates telah memperingatkan perlunya dunia mengurangi emisi karbon. Seorang peneliti Italia mempresentasikan startup untuk proyek steak 3D. Kini Leonardo Di Caprio pun mengambil alih lapangan

Daging sintetik bukan hanya masalah hewan etis tetapi juga kebutuhan ekologis

Kita sering mendengar tentang daging sintetis atau nabati. Alternatif yang bisa menggantikan yang asli, dibuat di laboratorium dan sangat dekat dengan rasa, tekstur dan asupan protein. Ini bukan hanya masalah etika kesejahteraan hewan tetapi juga kebutuhan ekologis. Leonardo Di Caprio telah lama sangat dekat dengan semua inisiatif yang mendukung lingkungan yang ditujukan untuk mengubah sistem pangan global dengan tujuan memerangi krisis iklim, telah mengambil lapangan dengan berinvestasi pada daging budidaya atau daging sintetis. Pelopor sektor ini adalah perusahaan Beyond Meat yang pada tahun 2009 memulai proses pembuatan ulang produk yang mirip dengan daging tetapi berasal dari sayuran dengan kacang-kacangan, beras, jus bit dan, tentu saja, minyak nabati untuk memberikan sensasi lemak. Dua tahun kemudian, Patrick Brown, mantan peneliti biokimia di Stanford University, tiba dengan Impossible Burger, bertujuan untuk mencapai hasil yang tampaknya mustahil: menantang biaya produksi, peraturan, dan kebiasaan makan.

Berkelanjutan, ramah hewani, dan sangat mirip dengan daging: pengganti protein hewani adalah revolusi makanan terbesar di zaman kita. Dengan produk nabati seperti burger dari Beyond Meat dan Impossible Food, ayam sintetik dari Singapura dan steak cetak 3D dari Novameat, penelitian ilmiah di bidang makanan semakin dekat untuk mendapatkan produk yang, dalam hal rasa, tekstur. dan aromanya terlihat seperti daging asli.

Ilmuwan dan peneliti bekerja untuk mengurangi jejak ekologis dan penderitaan hewan. Tapi ini bukan hanya masalah peradaban dan penghormatan terhadap kehidupan hewan, ada juga masalah ekologi dengan dampak lingkungan yang kuat Pembiakan hewan yang intensif adalah salah satu sumber utama polusi bersama dengan konsumsi air (produksi hamburger saja membutuhkan 2.500 liter air). Selain itu, produksi pangan asal hewan memerlukan penggunaan sumber daya pangan yang besar yang tidak diimbangi dengan produksi daging, susu dan telur untuk pasar. Lalu ada masalah etika penyembelihan dan, terakhir, daging merah dalam jumlah berlebihan dapat membahayakan kesehatan Anda.

Masalahnya sudah lama diangkat oleh Bill Gates dalam sebuah wawancara dengan MIT Tech Review tentang perlunya dunia mengurangi emisi karbon. Di antaranya ia mengutip konsumsi daging sintetis, setidaknya di negara-negara kaya. Proposisi yang tidak masuk akal bagi pecinta daging, tetapi bagi pendiri Microsoft, alternatif daging akan terus tumbuh dan berkembang. Dan itu bisa menjadi akhir dari daging seperti yang kita kenal.

Oleh karena itu, kita dapat berhipotesis bahwa dalam waktu yang tidak lama lagi kita mungkin memiliki steak non-daging sapi, sosis babi non-babi, hamburger atau roti non-daging di meja kita.

Di antara para cendekiawan yang mempersiapkan masa depan pangan kita, ada juga seorang peneliti dan insinyur biomedis Italia, Giuseppe Scionti, yang mempresentasikan proyek steak 3D di Barcelona dengan startupnya Novameat, terbuat dari bahan yang berasal dari sayuran seperti kacang polong, rumput laut, dan bit. . Dengan menggunakan pencetakan 3D, kami mendapatkan persilangan filamen yang menyerupai otot hewan.

Hamburger pertama yang diproduksi di laboratorium dimakan di London pada tahun 2013. Berkat kerja para ilmuwan dari Universitas Masstricht di Belanda, di bawah bimbingan Mark Post, yang menciptakan daging dimulai dari sel punca sapi dan membuatnya tumbuh dewasa. hingga membentuk potongan otot, kemudian digabungkan dan dibumbui seperti daging asli. Tujuannya adalah menciptakan kain yang mengandung omega 3 yang mampu menurunkan kolesterol, mencegah risiko yang terkait dengan penyakit kardiovaskular.

Pada September 2019, daging sapi diproduksi di luar angkasa. Eksperimen yang dilakukan oleh Stasiun Rusia, bekerja sama dengan perusahaan Israel, didasarkan pada penggunaan printer 3D untuk produksi jaringan biologis yang dimulai dari sel yang pertama kali dibudidayakan di planet kita. Meski tekniknya masih perlu disempurnakan, pencapaian ini menunjukkan kemungkinan memproduksi daging secara langsung di luar angkasa. Namun, pada Desember 2020, Singapura mengizinkan penjualan nugget ayam sintetis yang ditanam oleh American Eat Just. Pada Januari 2021, "The Chicken" diresmikan di Tel Aviv, tempat pertama dengan menu berbahan dasar daging yang ditanam di tabung reaksi.

Ini hanyalah beberapa contoh startup atau peneliti yang berkomitmen untuk menemukan alternatif yang berguna untuk mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh produksi daging di planet kita. Dan jika pertempuran di tingkat substantif belum dimenangkan, pertempuran formal sudah dimenangkan. Brussel telah menolak permintaan perusahaan di sektor tersebut untuk mengaitkan istilah daging, hamburger, sosis, atau steak dengan produk yang berasal dari sayuran.

Terlepas dari apa yang mungkin dipikirkan, mayoritas orang yang mengonsumsi produk ini bukanlah vegetarian atau vegan, melainkan fleksibel, yaitu mereka yang mengganti protein hewani dengan protein nabati sebanyak mungkin, atau yang mencari alternatif yang "lebih sehat" untuk daging sapi atau bahkan mereka yang lebih berjiwa lingkungan. Untuk alasan ini, perusahaan berusaha menciptakan produk yang terlihat persis seperti daging: untuk menyediakan sistem pangan yang sehat dan berkelanjutan.

Yang paling mengkhawatirkan masyarakat adalah dampak yang mungkin terjadi pada kesehatan. Menurut banyak ahli gizi, daging sintetis belum dipromosikan dengan warna terbang, karena kekurangan lemak jenuh, gula, dan garam dalam jumlah berlebihan. Masalah lain menyangkut biaya produksi yang masih sangat tinggi namun dapat ditekan di masa mendatang berkat peningkatan teknik-teknik baru.

Tinjau